Selamat Datang di http://ubaidshakera.blogspot.com/ SaLam Pote Tolang..!.Selamat Datang di http://ubaidshakera.blogspot.com/ SaLam Pote Tolang..!. Kegagalan Pemuda Hari Ini ~ Poteh Tolang

Sabtu, 13 Juli 2013

Kegagalan Pemuda Hari Ini



BERIKAN… Kepadaku sepuluh pemuda..” adalah sebuah kalimat yang pernah diungkapkan oleh Ir. Soekarno pada zaman perjuangan kemerdekaan untuk memberikan semangat pada pemuda, bahwa peran  pemuda menempati posisi penting dalam membangun kesatuan bangsa menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sejarah telah  membuktikan, tepatnya pada tanggal 28 0kober 1928 pemuda memperlihatkan taringnya pada dunia, dalam momentum sumpah pemuda yang ditulis Moh. Yamin sebagai  wujud semangat nasionalisme dan keberanian pemuda memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Patut kita ajungkan jempol, karena saat itu terlihat jelas eksistensitas pemuda dalam mewujudkan harapan-harapan bangsa yang secara substansial adalah beban yang harus diperjuankan oleh pemuda sampai titik darah penghabisan. Namun sangat berbeda ketika sedikit menggeser pandangan kita pada zaman hari ini, pemuda yang mestinya bisa memahami problem kebangsaan secara kritis transformatif dianggap gagal akibat realitas kehidupan yang berorientasi pada gaya hidup modernis. Hingga seringkali terjerumus oleh fanatisme kenikmatan hidup yang menyesatkan, seperti yang masih kerap terjadi dikalangan pemuda di Negeri ini, semisal pergaulan bebas, minuman alkohol, maupun pecandu narkoba.
Tentu hal ini menjadi kegelisahan bersama, karena semangat kebanggaan terhadap nilai-nilai kehidupan berbangsa berlahan-lahan mulai mengalami pengikisan. Pemuda yang kian hari semakin menunjukkan sikap lemahnya nasionalisme, tidaklah mustahil pemuda hari ini kehilangan karakteristik hingga berkecendrungan sulit untuk menemukan identitas diri. Walhasil kedaulatan bangsa akan sangat mudah ternodai oleh nilai-nilai kebudayaan asing yang sesungguhnya tidak relevan dalam konteks keindonesian. Jika demikian, akankah kita masih mengatakan bahwa kita mengerti sejarah dan nilai-nilai yang tersirat dalam sumpah pemuda sebagai semangat pemuda hari ini?
Jawaban atas pertanyaan diatas, sebenarnya refleksi bagi pemuda saat ini untuk kembali menganalisa diri dan menata kesadaran berbangsa dan bernegara. Sampai saat ini sebenarnya masih relefan untuk kembali mengimplemintasikan nilai-nilai yang terdapat dalam momentum sumpah pemuda, karena pemuda sampai kapanpun dianggap sebagai tulang punggung bangsa dan ditangan pemuda tergenggam harapan-harapan bangsa yang sangat menentukan kuat-lemahnya gerak bangsa menuju kearah kemajuan.
Tidak ada jalan lain yang bisa dilakukan oleh pemuda secara indifidu selain, Pertama, mengembalikan kesadaran atas status dan perannya sebagai pemuda, karena mengingat beban harapan bangsa ada ditangan mereka, kedua, melatih tumbuhnya sifat kritisisme hingga tercipta kepekaan terhadap problem sosial kebangsaan, Ketiga, menumbuhkan sifat  solidaritas dan kepedulian terhadap problem-problem kebangsaan. Jika ketiga hal tersebut bisa terealisasikan dalam jiwa setiap pemuda, maka akan cukup sebagai modal untuk membangun bangsa dari keterpurukan akibat penindasan kolonialisasi global.
Tangan tergepal maju kemuka, adalah simbol perlawanan kaum muda terhadap rezim yang menindas hak-hak rakyat. Seperti itu kiranya, selain memahami momentum sumpah pemuda sebagai simbol lahirnya kesadaran nasionalisme untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam melawan kolonialisme Belanda, dapat kita maknai sebagai semangat kobaran api pemuda dalam memperjuankan nasib rakyat yang sampai hari ini belum terselesaikan dan masih sedikit jumlahnya, pemuda yang peka dan berjuang digaris kerakyatan.
Saatnya, kaum muda berada digarda terdepan untuk membebaskan belenggu ketidak adilan terhadap rakyat akibat system dan segilintir orang cerdas memintari hak-hak rakyat. Berangkat dari pembacaan itulah, pemuda harus mampu bergerak sehingga dapat mengisi perannya dalam mengisi kemerdekaan yang pada tahapannya dituntut untuk memperjuangkan suara rakyat yang sampai saat ini belum pernah dipenuhi oleh wakil dewan perwakilan rakyat.
Berbicara pemuda tidak cukup hanya dalam forum opini kali ini saja, akan tetapi harapan penulis tetap berkelanjutan di forum-forum media dan diskusi yang lebih intens lagi, karena begitu sangat pentingnya wacana pemuda sampai saat ini, sebagai tunas bangsa dan masa depan bangsa yang menaruh harapan berjuta suara rakyat yang sedang menanti kehidupan yang sejahtera dan berkeadilan. Barangkali ini menjadi pemahaman awal untuk memantapkan langkah pembaca untuk bersama-sama bergerak untuk melawan segala bentuk penindasan yang seringkali memposisikan bangsa ini, sebagai bangsa yang lemah dimata dunia

0 komentar:

Posting Komentar